Pages

Sunday, June 23, 2013

Metode Perhitungan Analisa Beban Gempa Gedung


Pada kali ini topik pembahasan yang ingin saya uraikan dalam tulisan ini yaitu metode dalam menghitung beban gempa rencana. Ada beberapa metode yang sering digunakan dalam perhitungan gempa rencana oleh para engineer, ahli struktur ataupun para praktisi-praktisi lapangan diantaranya sebagai berikut :





1. Metode Analisa Statik Ekivalen

         Metode Analisa statis ekivalen ini sering juga disebut sebagai analisa manual, dimana perhitungan gempanya dilakukan secara manual karena menggunakan rumus baku yang telah ada pada peraturan gempa, jika menggunakan SNI 03-1726 2002 maka rumus untuk menghitung gaya geser dasar gempa adalah :
Dimana :  V  =  Gaya geser dasar nominal
                 C1 =  Nilai faktor respon gempa yg ditentukan berdasarkan wilayah gempa, kondisi tanah
                          dan waktu getar alami (T)
                 I   =  Faktor ketutmaan Bangunan
                 R  =  Koefisien modifikasi respons

Untuk lebih lengkapnya saya akan menguraikannya di lain kesempatan....

         Namun karena di indonesia sendiri sudah ada peraturan terbaru dalam mendesain bangunan tahan gempa yaitu 03-1726 2010 dimana peraturan gempa ini juga dilengkapi dengan peta gempa terbaru, maka penulis akan mencoba menguraikan bagaimana menghitung beban gempa secara statik ekivalen sesuai dengan peraturan terbaru ini. Adapun tahapannya sebagai berikut :

         Pada analisa stati ekivalen ini ada beberapa metode atau cara pembebanan yang bisa dilakukan diantaranya yaitu menggunakan data gempa yang sudah ada, User Load, dan metode User Coeffisient.
          User Load merupakan pembebanan gempa statis yang dilakukan pada pemodelan ETABS ataupun SAP 2000, dimana gaya gempa yang diassign ke dalam program merupakan hasil hitungan secara manual dan diletakkan pada pusat massa setiap lantai dengan mengasumsikan eksentrisitas 0.05, sedangkan
          User Coeffisient merupakan pembebanan gempa statis yang dilakukan pada ETABS atau SAP 2000, dimana gaya gempa tidak dihitung langsung secara manual tetapi cukup dengan mengisi nilai koefisien gempa (c) dan faktor ketinggian tingkat (k) pada user koeffisient saja dan selajutnya gaya gempa dihitung secara otomatis oleh program.
  2.  Metode Analisa Respons Spektrum

Akan saya jelaskan nanti bagaimana analisa beban gempa secara dinamis yaitu menggunakan grafik respons spektrum.


  3.  Metode Analisa Nonlinier Time Hystory (Time Hystory Analysis)

Analisa nonlinier time hystory ini menggunakan data pergerakan tanah yang terjadi pada saat terjadinya gempa yang sangat dahsyat seperti ELCENTRO dan KOBE.
Selanjutnya juga akan saya jelaskan........
See you again......


Contoh Perhitungan Manual :
 
Aplikasi Berburu Rupiah My Browshercash 
 
 

No comments:

Post a Comment